Rotasi menurut ilmu pengetahuan alam adalah perputaran bumi pada porosnya. Secara inti pengertiannya adalah perputaran. Dalam dunia kepramukaan rotasi berarti perputaran atau pergeseran peserta dalam sebuah kegiatan. Untuk membuat rotasi ini harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya jumlah peserta, durasi waktu, jumlah hari pelaksanaan dan jumlah kegiatan yang akan diikuti oleh peserta. Tujuan pembuatan rotasi ini adalah agar semua kegiatan dapat diikuti oleh peserta. Ada dua jenis rotasi kegiatan yaitu rotasi penuh dan tidak penuh. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing pengertiannya beserta contoh dan cara membagi orang dalam mengikuti rotasi kegiatan.
1. Rotasi Penuh
Rotasi penuh adalah rotasi kegiatan dimana semua peserta dapat mengikuti dan merasakan semua kegiatan. Hal ini bisa dilakukan dengan catatan jumlah kegiatan sedikit dan waktu singkat, sedangkan jumlah peserta tidak terlalu berpengaruh.
2. Rotasi Tidak Penuh
Sebagai catatan dua contoh diatas adalah pembagian orang dalam mengikuti rotasi kegiatan, secara teknis pembagian orang dipasrahkan kepada tim itu sendiri berdasarkan keinginan dan minat masing-masing orang. Contoh kegiatannya adalah kegiatan perkemahan skala besar seperti Jambore, Raimuna, Lomba Tingkat
Contoh :
Ada 5 kegiatan dan ada 5 orang peserta, setiap orang akan bisa mengikuti dan merasakan 5 kegiatan yang sama tanpa terkecuali secara bergantian. Setelah kegiatan 1 selesai lanjut kegiatan 2 dan seterusnya. Untuk memperjelas contoh diatas bisa dilihat rotasi di bawah ini.
a. Menembak
b. Memanah
c. Menyelam
d. Berenang
e. Berkuda
Dari 5 kegiatan di atas rotasinya adalah
Peserta 1 : a - b - c - d - e
Peserta 2 : b - c - d - e - a
Peserta 3 : c - d - e - a - b
Peserta 4 : d - e - a - b - c
Peserta 5 : e - a - b - c - d
a. Menembak
b. Memanah
c. Menyelam
d. Berenang
e. Berkuda
Dari 5 kegiatan di atas rotasinya adalah
Peserta 1 : a - b - c - d - e
Peserta 2 : b - c - d - e - a
Peserta 3 : c - d - e - a - b
Peserta 4 : d - e - a - b - c
Peserta 5 : e - a - b - c - d
Untuk mengatur perpindahan rotasi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, jika lokasi kegiatan berdekatan dan dapat dijangkau dengan suara maka bisa menggunakan peluit atau sirine sebagai tanda pergantian rotasi. Jika lokasi kegiatan berjauhan dan tidak memungkinkan dijangkau suara maka masing-masing kegiatan harus diberi durasi waktu misalkan 2 jam, ketika waktu habis maka peserta harus bergeser ke lokasi kegiatan yang lainnya sesuai rotasi masing-masing
2. Rotasi Tidak Penuh
Rotasi tidak penuh adalah rotasi kegiatan dimana semua peserta mengikuti kegiatan tetapi tidak merasakan semua kegiatan, dengan kata lain jumlah peserta dibagi sesuai jumlah kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing orang memiliki pengalaman kegiatan yang berbeda-beda sehingga bisa menceritakan dan berbagi ilmu kepada teman 1 tim.
Contoh:
Ada 8 kegiatan Global Development Village (GDV) dan ada 1 tim yang terdiri dari 8 orang, kegiatan berlangsung pada rotasi pagi, masing-masing orang di tim tersebut hanya akan mengikuti dan merasakan 1 kegiatan saja.
English Village --> orang ke-1
Indonesian Village --> orang ke-2
Korean Village --> orang ke-3
Japanese Village --> orang ke-4
Germany Village --> orang ke-5
Chinese Village --> orang ke-6
Arabian Village --> orang ke-7
Spanish Village --> orang ke-8
Pada siang hari tim tersebut mengikuti rotasi siang dengan kegiatan yang berbeda. Ada 5 kegiatan keterampilan, jumlah kegiatan tidak sama dengan jumlah peserta maka akan ada kegiatan yang diikuti lebih dari satu orang dalam satu tim seperti di bawah ini.
Sablon --> orang ke-1 & 6
Daur ulang sampah --> orang ke-2 & 7
Manik-manik --> orang ke-3 & 8
Pin & Gantungan kunci --> orang ke-4
Robotika --> orang ke-5
Sebagai catatan dua contoh diatas adalah pembagian orang dalam mengikuti rotasi kegiatan, secara teknis pembagian orang dipasrahkan kepada tim itu sendiri berdasarkan keinginan dan minat masing-masing orang. Contoh kegiatannya adalah kegiatan perkemahan skala besar seperti Jambore, Raimuna, Lomba Tingkat
No comments:
Post a Comment