Wednesday, February 8, 2017

Macam-Macam Sistem Kejuaraan

Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan mengenai bentuk kompetisi, untuk artikel kali ini akan coba dijelaskan macam-macam sistem kejuaraan. Sistem kejuaraan digunakan untuk menentukan juara dalam sebuah kompetisi baik dalam bentuk pertandingan atau perlombaan. Untuk menentukan juara perlu dilihat terlebih dahulu apakah pertandingan atau perlombaan tersebut hanya satu cabang saja atau terdiri dari banyak cabang sehingga bisa memilih sistem kejuaraan mana yang akan digunakan. Berikut beberapa sistem yang biasa digunakan:

1. Nilai tertinggi
Nilai tertinggi adalah sistem untuk menentukan juara yang paling mudah, secara teknis siapapun yang memperoleh nilai tertinggi dari dewan juri akan menjadi juara. Sistem ini biasa digunakan untuk satu cabang lomba saja contohnya lomba menyanyi, menari dan sebagainya.

2. Sistem gugur
Sistem gugur adalah sebuah sistem pertandingan atau perlombaan dimana peserta harus ada yang kalah.  Peserta yang kalah dinyatakan gugur dan akan langsung tersingkir dari kompetisi. Biasanya sistem ini memakai istilah babak penyisihan, semifinal dan final. Bagi peserta yang menang dan bertahan sampai akhir final akan menjadi juara.

3. Sistem olimpiade
Sistem olimpiade digunakan untuk kompetisi yang terdiri dari banyak cabang seperti cabang renang, panahan, menembak dan lain-lain. Biasanya sistem ini digunakan untuk kompetisi olahraga. Teknis pelaksanaannya adalah memberikan medali bagi juara 1,2,3 pada masing-masing cabang. Pemberian medali sebagai berikut ini:
Juara 1 : Emas
Juara 2 : Perak
Juara 3 : Perunggu
Pada akhir kompetisi yang akan menjadi juara adalah peserta dengan perolehan jumlah medali emas terbanyak.

4. Sistem Wimpel
Sistem wimpel ini sama dengan sistem olimpiade hanya saja bukan medali yang diberikan melainkan benda lain, bisa berupa bendera kecil atau lainnya. Bendera yang diberikan sebagai simbol pengganti medali dengan warna berbeda antara lain:
Juara 1 = Kuning = Emas
Juara 2 = Merah = Perak
Juara 3 = Hijau = Perunggu
Pada akhir kompetisi peserta yang paling banyak mendapat Wimpel Kuning menjadi juara. Kalau ada pertanyaan kenapa warnanya bukan merah, kuning, hijau seperti lampu traffic light atau warna pelangi, jawabannya karena sama seperti kiasan tingkatan anggota muda Pramuka yaitu siaga (hijau), penggalang (merah), penegak (kuning). Jika ada pertanyaan lagi apakah boleh menggunakan warna lain jawabnnya adalah boleh saja. Warna tersebut adalah warna yang umum digunakan atas dasar kiasan seperti penjelasan diatas.

5. Sistem poin
Sistem poin ini merupakan turunan dari sistem olimpiade dan digunakan apabila kompetisi terdiri dari banyak cabang misalkan ada cabang hasta karya, mural, menyanyi, menari dan lain-lain. Poin diberikan kepada juara 1,2,3 pada masing-masing cabang lomba contohnya:
Juara 1 : 4 poin
Juara 2 : 2 poin
Juara 3 : 1 poin
Pada akhir kompetisi tinggal menjumlahkan berapa total poin yang di dapat masing-masing peserta. Peserta yang mendapat poin tertinggi menjadi juara.

6. Sistem Kawin Gelar
Sistem kawin gelar digunakan untuk menentukan juara umum sebuah kompetisi dan berlaku apabila kompetisi terdiri dari banyak cabang lomba serta dibagi menjadi dua kategori yaitu putra dan putri. Kawin gelar ini yang dimaksudkan apabila di akhir kompetisi ada peserta putra dan putri dari satu kontingen sama-sama mendapatkan juara 1. Kontingen yang kawin gelar menjadi juara umum kompetisi.

Dari masing-masing sistem kejuaraan tentu ada kelebihan dan kekurangan namun semua ada solusinya, seperti apa solusinya akan ditampilkan di artikel selanjutnya.

No comments:

Post a Comment