Thursday, January 24, 2019

Mengenal Rotasi Kegiatan dan Cara Membuatnya (Bag.1)

Rotasi menurut ilmu pengetahuan alam adalah perputaran bumi pada porosnya. Secara inti pengertiannya adalah perputaran. Dalam dunia kepramukaan rotasi berarti perputaran atau pergeseran peserta dalam sebuah kegiatan. Untuk membuat rotasi ini harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya jumlah peserta, durasi waktu, jumlah hari pelaksanaan dan jumlah kegiatan yang akan diikuti oleh peserta. Tujuan pembuatan rotasi ini adalah agar semua kegiatan dapat diikuti oleh peserta. Ada dua jenis rotasi kegiatan yaitu rotasi penuh dan tidak penuh. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing pengertiannya beserta contoh dan cara membagi orang dalam mengikuti rotasi kegiatan.

1. Rotasi Penuh

Rotasi penuh adalah rotasi kegiatan dimana semua peserta dapat mengikuti dan merasakan semua kegiatan. Hal ini bisa dilakukan dengan catatan jumlah kegiatan sedikit dan waktu singkat, sedangkan jumlah peserta tidak terlalu berpengaruh.
Contoh :
Ada 5 kegiatan dan ada 5 orang peserta, setiap orang akan bisa mengikuti dan merasakan 5 kegiatan yang sama tanpa terkecuali secara bergantian. Setelah kegiatan 1 selesai lanjut kegiatan 2 dan seterusnya. Untuk memperjelas contoh diatas bisa dilihat rotasi di bawah ini.
a. Menembak
b. Memanah
c. Menyelam
d. Berenang
e. Berkuda

Dari 5 kegiatan di atas rotasinya adalah
Peserta 1 : a - b - c - d - e
Peserta 2 : b - c - d - e - a
Peserta 3 : c - d - e - a - b
Peserta 4 : d - e - a - b - c
Peserta 5 : e - a - b - c - d

Untuk mengatur perpindahan rotasi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, jika lokasi kegiatan berdekatan dan dapat dijangkau dengan suara maka bisa menggunakan peluit atau sirine sebagai tanda pergantian rotasi. Jika lokasi kegiatan berjauhan dan tidak memungkinkan dijangkau suara maka masing-masing kegiatan harus diberi durasi waktu misalkan 2 jam, ketika waktu habis maka peserta harus bergeser ke lokasi kegiatan yang lainnya sesuai rotasi masing-masing

2. Rotasi Tidak Penuh

Rotasi tidak penuh adalah rotasi kegiatan dimana semua peserta mengikuti kegiatan tetapi tidak merasakan semua kegiatan, dengan kata lain jumlah peserta dibagi sesuai jumlah kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing orang memiliki pengalaman kegiatan yang berbeda-beda sehingga bisa menceritakan dan berbagi ilmu kepada teman 1 tim.
Contoh:
Ada 8 kegiatan Global Development Village (GDV) dan ada 1 tim yang terdiri dari 8 orang, kegiatan berlangsung pada rotasi pagi, masing-masing orang di tim tersebut hanya akan mengikuti dan merasakan 1 kegiatan saja.
English Village        --> orang ke-1
Indonesian Village --> orang ke-2
Korean Village        --> orang ke-3
Japanese Village     --> orang ke-4
Germany Village    --> orang ke-5
Chinese Village       --> orang ke-6
Arabian Village      --> orang ke-7
Spanish Village      --> orang ke-8

Pada siang hari tim tersebut mengikuti rotasi siang dengan kegiatan yang berbeda. Ada 5 kegiatan keterampilan, jumlah kegiatan tidak sama dengan jumlah peserta maka akan ada kegiatan yang diikuti lebih dari satu orang dalam satu tim seperti di bawah ini.
Sablon                                 --> orang ke-1 & 6
Daur ulang sampah             --> orang ke-2 & 7
Manik-manik                      --> orang ke-3 & 8
Pin & Gantungan kunci     --> orang ke-4
Robotika                             --> orang ke-5


Sebagai catatan dua contoh diatas adalah pembagian orang dalam mengikuti rotasi kegiatan, secara teknis pembagian orang dipasrahkan kepada tim itu sendiri berdasarkan keinginan dan minat masing-masing orang. Contoh kegiatannya adalah kegiatan perkemahan skala besar seperti Jambore, Raimuna, Lomba Tingkat


Monday, January 21, 2019

Panduan Permainan Rangking 1

Rangking satu merupakan sebuah permainan untuk menguji pengetahuan seseorang. Nama rangking 1 sendiri terkenal karena pernah muncul sebagai program acara di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Permainan ini sejatinya menggunakan sistem eleminasi atau sistem gugur. Peserta akan diberikan sebuah soal dan harus menjawab benar dengan mengangkat jawaban yang sudah ditulis di papan tulis, jika peserta salah menjawab maka akan langsung keluar dari permainan dan dinyatakan gugur sedangkan yang menjawab benar akan berlanjut ke soal berikutnya sampai tersisa satu orang yang menjadi pemenang.

Perkembangan permainan ini sangat cepat dan sudah banyak ditiru serta dipraktikkan sebagai penyisihan peserta lomba. Dalam perlombaan sistem rangking satu digunakan sebagai babak pertama untuk menyusutkan peserta menjadi beberapa orang yang kemudian maju ke babak selanjutnya. Jika anda sebagai peserta atau penonton maka permainan ini terlihat sangat mudah seperti acara di televisi, dari sekian banyak peserta secara bertahap akan berguguran di setiap soal sampai ditemukan pemenang. Berbeda cerita ketika anda sebagai penyaji permainan apalagi bagi anda yang baru pertama kali memainkan permainan ini, apa yang akan anda hadapi berbeda dengan acara di televisi. Pernahkah anda berpikir bagaimana bisa permainan rangking satu bisa tertata sebegitu rapinya peserta berkurang sedikit demi sedikit dan peserta bisa fokus menjawab, kemungkinan karna sudah diatur. Kenyataannya saat anda memainkan permainan ini akan ditemukan beberapa kendala namun jangan khawatir akan dijelaskan juga solusinya. Berikut beberapa kendala yang perlu diperhatikan saat memainkan permainan ini.
Contoh: Ada 50 orang peserta yang bermain rangking satu di babak pertama dan akan disusutkan menjadi 10 orang untuk maju ke babak selanjutnya, kemungkinan yang akan terjadi antara lain:

1. Peserta membawa contekan sendiri
Solusi: Sebelum memulai permainan pastikan peserta tidak membawa contekan atau benda yang bisa digunakan untuk mencontek dalam bentuk apapun

2. Peserta mendapat contekan jawaban dari penonton
Solusi: Usahakan dalam permainan ini tidak ada penonton, jika ada penonton maka tempatkan penonton jauh dari peserta atau tempatkan di belakang peserta

3. Peserta mencontek jawaban peserta lain
Solusi: Saat peserta menjawab dan mengangkat papan harus bersama-sama dengan aba-aba peluit begitu pula saat menurunkan jawaban harus bersama-sama

4. Peserta habis sebelum kuota 10 orang terpenuhi
Soal 1  50 orang gugur 15
Soal 2  35 orang gugur 20
Soal 3  15 orang gugur 15 sisa 0
Solusi: Gunakan pembobotan soal mudah, sedang, sulit sehingga peserta tidak banyak yang gugur atau habis di pertanyaan-pertanyaan awal

5. Peserta tersisa kurang dari 10 orang
Soal 1  50 orang
Soal 2  45 orang
Soal 3  40 orang
Soal 4  30 orang
Soal 5  15 orang gugur 8 sisa 7
Solusi: 7 orang tersisa lolos ke babak selanjutnya sedangkan 8 orang yang gugur di pertanyaan terakhir harus menjalani play off memperebutkan kuota yang tersisa yaitu 3 orang begitu pun seterusnya jika terjadi hal yang sama maka sebelum kuota terpenuhi peserta yang gugur di pertanyaan terakhirlah yang berhak menjalani play off

6. Pertanyaan habis sebelum kuota 10 orang terpenuhi
Soal 1  50 orang
Soal 2  48 orang
Soal 5  37 orang
Soal 20  25 orang
Soal habis  15 orang
Solusi: buatlah soal yang lebih banyak dengan menyesuaikan jumlah peserta lebih kurang 50 soal dan jangan lupa pembobotan soal