Sunday, February 10, 2019

Cara Menentukan Camp Fee Kegiatan

Biaya kegiatan perkemahan atau biasa disebut dengan camp fee adalah sesuatu hal yang penting bagi peserta. Ketika seorang calon peserta ingin mengikuti kegiatan maka akan bertanya mengenai biaya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Saat anda menjadi panitia kegiatan maka perlu menghitung biaya yang harus dibayar oleh peserta. Penentuan biaya ini tidak asal saja melainkan ada caranya. Penentuan biaya ini berhubungan dengan akomodasi yang akan diperoleh oleh peserta. Biaya masing-masing kegiatan juga berbeda-beda menyesuaikan kegiatan yang dilaksanakan seperti contohnya kegiatan perkemahan jambore, kursus kepramukaan, pelatihan dan lomba.

Berikut ini akan dijelaskan cara menentukan camp fee.
1. Langkah pertama anda harus menentukan lebih dahulu apa saja yang akan didapat oleh peserta kegiatan, misalkan dalam sebuah kegiatan peserta mendapatkan kaos kegiatan, piagam, tanda peserta, buku kegiatan dan tiska.
2. Lakukan survei harga barang-barang yang sudah ditentukan tersebut.
3. Hitung total biaya keseluruhan seperti di bawah ini:
    Kaos                      Rp 30.000
    Piagam                  Rp   3.000
    Buku                     Rp 10.000
    Tanda peserta        Rp   3.000
    Tiska                     Rp   4.000 +
    Total keseluruh     Rp 50.000

Jadi peserta diharuskan membayar biaya kegiatan sebesar Rp 50.000 saja per orang. Harga tersebut merupakan harga pokok yang harus dibayar oleh peserta lomba agar mendapat fasilitas lomba. Jika anda ingin menaikkan harga tersebut boleh-boleh saja dengan alasan atau pertimbangan lain misalkan sebagai dana cadangan atau untuk menutupi biaya kebutuhan kegiatan lainnya. Sebagaimana contohnya anda menaikkan camp fee sebesar Rp 75.000. Peserta tidak akan menanyakan detail harga barang-barang yang mereka dapat. Bagi peserta yang terpenting adalah tidak terlalu mahal dan apa yang mereka dapatkan jelas. Di sisi lain mereka akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Demikianlah cara untuk menentukan camp fee peserta kegiatan. Semakin besar level kegiatan semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan seperti contohnya jambore internasional atau kegiatan lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Friday, February 8, 2019

Panduan Membuat Lomba Battle Yel-yel

Yel-yel merupakan ungkapan semangat yang dituangkan dalam bentuk gerak dan lagu. Yel-yel bertujuan untuk memberikan semangat kepada seseorang atau sebuah tim. Dalam artikel ini saya akan mencoba menjelaskan seputar lomba yel-yel. Untuk melaksanakan lomba ini ada dua macam cara yaitu secara pagelaran atau tampil bergiliran dan secara tanding (battle).

1. Secara pagelaran artinya peserta lomba bergantian menampilkan yel-yel dari mulai peserta pertama sampai peserta terakhir. Cara ini merupakan cara yang umum dilakukan dalam perlombaan. Nilai dari juri baru akan keluar di akhir perlombaan. Tim yang mendapat nilai tertinggi akan menjadi juaranya.

2. Secara tanding artinya dua peserta akan saling berhadapan dan saling beradu dengan menampilkan yel-yel terbaik untuk maju ke babak selanjutnya. Secara teknis cara ini lebih memudahkan juri dalam memberikan penilaian kepada peserta yang berlomba karena hanya dua tim. Selain itu juri juga lebih mudah dalam menentukan siapa yang terbaik dan berhak maju ke babak selanjutnya karena hanya membandingkan dua nilai saja.

Hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan lomba ini antara lain:
1. Jumlah total peserta, hal ini perlu diketahui terlebih dahulu agar penyelenggara dapat membuat bagan perlombaan.
2. Nomor undian peserta, nomor ini digunakan untuk memasukkan peserta ke bagan perlombaan dan sekaligus untuk mengetahui siapa lawan porlombaan.
3. Bagan perlombaan, bagan ini digunakan untuk mengontrol jadwal perlombaan sekaligus mengetahui peserta yang gugur dan masuk ke babak selanjutnya.
4. Arena perlombaan, arena ini dipersiapkan dengan luas menyesuaikan.

Selain itu perlu dipikirkan juga hal-hal yang akan dinilai dalam perlombaan diantaranya:
1. Kreatifitas, kretifitas ini meliputi lagu yang digunakan untuk yel-yel ada berapa banyak, formasi tim apakah tetap atau berubah-ubah dan variasi gerakan ada berapa banyak. Jika ada pertanyaan apakah kostum atau atribut lain seperti tongkat, bendera masuk hitungan kreatif maka jawabannya adalah tidak karena lomba ini berjudul lomba yel-yel bukan lomba kostum atau atribut.
2. Kekompakan, kompak dalam hal ini adalah kekompakan gerak semua tim, semua gerakan yel-yel dilakukan secara bersama, tidak ada yang terlambat.
3. Penjiwaan, penjiwaan ini meliputi semangat dan ekspresi peserta. Seberapa semangat peserta dalam melakukan yel-yel bisa diketahui dari suara apakah keras atau pelan dan ekspresi peserta saat yel-yel apakah berwajah ceria, sedih atau lainnya.

Bagaimana dengan waktu apa bisa dimasukkan dalam penilaian? Pada dasarnya waktu hanya digunakan untuk lomba yang berhubungan dengan kecepatan seperti lomba lari, renang, balap motor dan lain-lain. Selain daripada itu waktu hanya digunakan sebagai batas/limit dan digunakan sebagai pembanding/pertimbangan untuk menentukan pemenang jika terjadi nilai yang sama.

Contoh 1 (sebagai batas/limit) : 
lomba yel-yel adalah 3 menit artinya batas waktu masing-masing tim untuk melakukan yel-yel hanya 3 menit jika lebih maka panitia bisa menghentikan yel-yel.

Contoh 2 (sebagai pembanding) :
Dalam lomba kirim pesan ada dua peserta yang memiliki nilai sama
Peserta 1 : nilai 80 & waktu 1 menit 20 detik
Peserta 2 : nilai 80 & waktu 1 menit 10 detik
Dari contoh tersebut peserta 2 menjadi pemenang karena lebih cepat mengirim pesan meskipun nilainya sama

Setelah mengetahui apa saja yang harus dinilai maka selanjutnya perlu teknis penjurian. Teknis penjurian battle yel-yel bisa dengan dua cara yaitu:
1. Posisi juri duduk bersebelahan
Posisi ini memungkinkan juri bisa langsung berkomunikasi dan berdiskusi setelah memberikan nilai. Diskusi tersebut diperlukan apabila total nilai peserta sama sehingga juri bisa memutuskan peserta mana yang layak maju ke babak selanjutnya.
Contoh : ada 3 juri dan dua peserta (A & B)
Juri 1 : tim A = 90 & tim B = 80
Juri 2 : tim A = 75 & tim B = 80
Juri 3 : tim A = 85 & tim B = 90
Total nilai tim A = 250 & tim B = 250
Solusi : jika terjadi nilai sama maka lihat nilai ketiga juri, juri 1 memberi nilai tinggi kepada tim A sedangkan juri 2 dan 3 memberi nilai tinggi kepada tim B sehingga perbandingan nilainya tim A : tim B = 1 : 2 maka tim B menang dan layak masuk ke babak selanjutnya.

2. Posisi juri berjauhan dan terpencar
Posisi berjauhan ini bermacam-macam teknisnya bisa 1 juri di depan, 1 juri di samping kiri dan 1 juri di samping kanan peserta saat berada di arena lomba. Inti dari posisi juri ini harus terlihat oleh peserta meskipun berjauhan dan terpencar. Posisi ini memiliki kelemahan yaitu juri tidak bisa langsung berdiskusi jika terjadi nilai sama.
Solusi 1 : setelah peserta selesai yel-yel ada petugas atau panitia yang mengambil nilai dari masing-masing juri dan langsung merekap nilai kemudian mengumumkan hasilnya tim mana yang lolos ke babak selanjutnya. Jika nilai sama maka penyelesaiannya sama seperti di atas melihat perbandingan nilai dari ketiga juri.

Solusi 2 : buat arena lomba dengan kode warna misalkan arena merah dan arena biru atau bisa dengan memberi bendera warna merah dan biru pada masing-masing arena lomba, setelah itu beri masing-masing juri dua bendera warna merah dan biru, setelah selesai memberi nilai juri akan mengangkat bendera bagi tim yang dianggap terbaik untuk lolos ke babak selanjutnya.
Contoh : ada 3 juri dan dua peserta (A & B)
Tim A : arena merah & tim B : arena biru
Juri 1 : tim A = 90 & tim B = 80
Juri 2 : tim A = 75 & tim B = 80
Juri 3 : tim A = 85 & tim B = 90
Total nilai tim A = 250 & tim B = 250
Maka untuk menunjukkan tim yang lolos cukup dengan mengangkat bendera merah atau biru mewakili tim A dan tim B. Warna bendera paling banyak itulah tim yang lolos.