Kegiatan Latihan Gabungan Pramuka Perguruan Tinggi atau yang dikenal dengan sebutan LATGAB PERTI saat ini mulai dikenal oleh Pramuka Perguruan Tinggi di Indonesia. Saya pribadi juga pernah mengikuti kegiatan tersebut dan mendapat cerita mengenai asal usul munculnya latgab Perti. Menurut cerita dari para senior dan sepengetahuan saya, latgap perti bermula dari tiga Gugusdepan Pramuka yang berpangkalan di perguruan tinggi yaitu UNAIR, ITS dan UGM. Latgap ini muncul karena ketiga perguruan tinggi tersebut memiliki hubungan yang erat dari segi sejarah pendirian gugusdepan di pangkalan tersebut, mungkin juga ada faktor lain yang menjadi latar belakang latgap tersebut sehingga memunculkan sebuah gagasan untuk melakukan kegiatan latihan gabungan.
Latgap Perti pertama kali dimulai pada tahun 2002 dan yang menjadi tuan rumah saat itu adalah Gugusdepan Surabaya 610-611 pangkalan ITS. Untuk pelaksanaannya menggunakan konsep "dari, oleh dan untuk". Dari konsep itulah pada pelaksanaannya tidak ada panitia maupun peserta, semua dilakukan secara bersama baik untuk mengonsep kegiatan, materi latihan, survei lokasi serta pendanaan dilakukan secara bersama. Pelaksanaan latgab pun berjalan tiap tahun dan ketiga pangkalan bergilir menjadi tuan rumah.
Adapun lagu untuk latgab perti yang tercipta hasil karya Racana ITS seperti lirik di bawah ini dan untuk irama sama seperti lagu Pramuka "Lihatlah disana berkumpul dan bergembira, di tengah nyalanya api unggun membara.....dst"
Lihatlah disana Pandega Putera dan Puteri
Duduk berduan sedang memadu kasih
Walaupun berbeda pangkalan dan gugusdepan
Tetapi si akal tidak kurang alasan
Rapat koordinasi latihan gabungan
Atau mengembalikan barang yang tertinggal
Ikut anjangsana tuk bisa berdua
Itulah cerdiknya Pandega
Pada saat ITS menjadi tuan rumah kembali, Racana ITS mencoba konsep baru dengan mengundang Gugusdepan Pramuka dari perguruan tinggi lain selain UNAIR dan UGM untuk alasan pastinya saya kurang tahu mungkin agar latgab lebih ramai dan bukan hanya 3 Perti saja. Kegiatan pun berhasil mengundang banyak gugusdepan lain yang dari Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah, namun pada saat itu ada perti yang kurang sepakat dengan konsep latgab karena menganggap nuansa Pramuka tidak ada. Konsep tersebut antara lain:
1. Tidak ada panitia dan peserta semua sama karena tujuannya berlatih sambil bersenang-senang
2. Baju Pramuka hanya dipakai saat upacara pembukaan dan penutupan latihan.
3. Tidak ada pembina upacara, kegiatan dibuka dan ditutup oleh Ketua Dewan Racana secara sederhana.
4. Selama kegiatan latgab menggunakan baju atau kaos pangkalan masing-masing.
5. Jadwal kegiatan menyesuaikan situasi dan kondisi meskipun sudah ada jadwal acara jadi kegiatan bersifat santai
Itulah beberapa konsep yang ada pada latgab perti namun pada tahun itu ada juga partisipan dari Racana pangkalan UNDIP Jawa Tengah yang pada tahun selanjutnya sebagai tuan rumah.
Pada saat Racana UNDIP menjadi tuan rumah maka mengundang pula Gugusdepan perguruan tinggi lainnya sehingga partisipan lebih banyak namun konsep berubah, yang awalnya tidak ada peserta dan panitia menjadi ada dan kegiatan berjalan sesuai jadwal. Dari kegiatan tersebut memungkinkan muncul anggapan bahwa latgap perti yang dilaksanakan di UNDIP merupakan cikal bakal LATGAB PERTI. Pada tahun berikutnya muncullah Latgap Perti Nasional I yang dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan Latgap sudah mulai meluas yang tadinya hanya 3 Perguruan Tinggi menjadi nasional. Namun meski latgab perti sudah meluas sampai seluruh Indonesia, Gugusdepan pangkalan ITS, UNAIR dan UGM masih tetap mempertahankan tradisi latgab 3 perguruan tinggi, dan setiap tahun bergilir menjadi tuan rumah sampai sekarang. Saya pribadi pernah mengikuti latgab tersebut pada tahun 2010 yang saat itu menjadi tuan rumah adalah Racana UGM. Menurut saya konsep latgab tersebut asyik saja.
Demikian sepenggal cerita yang dapat dibagikan di artikel ini jika mungkin ada kekeliruan dalam penulisan di artikel ini dan secara kebetulan ada pelaku sejarah yang terlibat saat latgap perti pertama kali dan tahu secara detail sejarahnya, saya selaku penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki dan bisa komentar di bawah ini.
Latgap Perti pertama kali dimulai pada tahun 2002 dan yang menjadi tuan rumah saat itu adalah Gugusdepan Surabaya 610-611 pangkalan ITS. Untuk pelaksanaannya menggunakan konsep "dari, oleh dan untuk". Dari konsep itulah pada pelaksanaannya tidak ada panitia maupun peserta, semua dilakukan secara bersama baik untuk mengonsep kegiatan, materi latihan, survei lokasi serta pendanaan dilakukan secara bersama. Pelaksanaan latgab pun berjalan tiap tahun dan ketiga pangkalan bergilir menjadi tuan rumah.
Adapun lagu untuk latgab perti yang tercipta hasil karya Racana ITS seperti lirik di bawah ini dan untuk irama sama seperti lagu Pramuka "Lihatlah disana berkumpul dan bergembira, di tengah nyalanya api unggun membara.....dst"
Lihatlah disana Pandega Putera dan Puteri
Duduk berduan sedang memadu kasih
Walaupun berbeda pangkalan dan gugusdepan
Tetapi si akal tidak kurang alasan
Rapat koordinasi latihan gabungan
Atau mengembalikan barang yang tertinggal
Ikut anjangsana tuk bisa berdua
Itulah cerdiknya Pandega
Pada saat ITS menjadi tuan rumah kembali, Racana ITS mencoba konsep baru dengan mengundang Gugusdepan Pramuka dari perguruan tinggi lain selain UNAIR dan UGM untuk alasan pastinya saya kurang tahu mungkin agar latgab lebih ramai dan bukan hanya 3 Perti saja. Kegiatan pun berhasil mengundang banyak gugusdepan lain yang dari Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah, namun pada saat itu ada perti yang kurang sepakat dengan konsep latgab karena menganggap nuansa Pramuka tidak ada. Konsep tersebut antara lain:
1. Tidak ada panitia dan peserta semua sama karena tujuannya berlatih sambil bersenang-senang
2. Baju Pramuka hanya dipakai saat upacara pembukaan dan penutupan latihan.
3. Tidak ada pembina upacara, kegiatan dibuka dan ditutup oleh Ketua Dewan Racana secara sederhana.
4. Selama kegiatan latgab menggunakan baju atau kaos pangkalan masing-masing.
5. Jadwal kegiatan menyesuaikan situasi dan kondisi meskipun sudah ada jadwal acara jadi kegiatan bersifat santai
Itulah beberapa konsep yang ada pada latgab perti namun pada tahun itu ada juga partisipan dari Racana pangkalan UNDIP Jawa Tengah yang pada tahun selanjutnya sebagai tuan rumah.
Pada saat Racana UNDIP menjadi tuan rumah maka mengundang pula Gugusdepan perguruan tinggi lainnya sehingga partisipan lebih banyak namun konsep berubah, yang awalnya tidak ada peserta dan panitia menjadi ada dan kegiatan berjalan sesuai jadwal. Dari kegiatan tersebut memungkinkan muncul anggapan bahwa latgap perti yang dilaksanakan di UNDIP merupakan cikal bakal LATGAB PERTI. Pada tahun berikutnya muncullah Latgap Perti Nasional I yang dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan Latgap sudah mulai meluas yang tadinya hanya 3 Perguruan Tinggi menjadi nasional. Namun meski latgab perti sudah meluas sampai seluruh Indonesia, Gugusdepan pangkalan ITS, UNAIR dan UGM masih tetap mempertahankan tradisi latgab 3 perguruan tinggi, dan setiap tahun bergilir menjadi tuan rumah sampai sekarang. Saya pribadi pernah mengikuti latgab tersebut pada tahun 2010 yang saat itu menjadi tuan rumah adalah Racana UGM. Menurut saya konsep latgab tersebut asyik saja.
Demikian sepenggal cerita yang dapat dibagikan di artikel ini jika mungkin ada kekeliruan dalam penulisan di artikel ini dan secara kebetulan ada pelaku sejarah yang terlibat saat latgap perti pertama kali dan tahu secara detail sejarahnya, saya selaku penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki dan bisa komentar di bawah ini.
No comments:
Post a Comment